Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) merilis 7 program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Program ini dicanangkan pada Kick Off GNPIP 2023, Minggu (5/3/2023) di Makassar.
Tujuh program unggulan tersebut terdiri dari:
- Dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar/pasar murah/SPHP
- Penguatan ketahanan pangan strategis, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD)
- Dukungan untuk subsidi ongkos angkut
- Penguatan ketahanan komoditas holtikultura dan pasokan pangan strategis lainnya, khususnya komoditi cabai dan bawang merah
- Peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan
- Penguatan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK) diantaranya neraca pangan daerah,
- Penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Program unggulan ini disusun mengacu pada peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024 dan strategi pengendalian inflasi GNPIP 2023 yang mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan, penguatan sinergi TPIP/TPID dan GNPIP 2023 yang telah berhasil mengendalikan tekanan inflasi pangan pada 2022, diharapkan menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan, mendorong produksi, serta mendukung ketahanan pangan nasional yang akan mendorong terjaganya daya beli, serta pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
“Dalam jangka pendek, guna memastikan terkendalinya inflasi menjelang periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam menjaga terkendalinya inflasi volatile foods (VF) dan ekspektasi inflasi melalui penguatan dukungan fasilitasi pasar murah, koordinasi penguatan dan perluasan kerjasama antardaerah (KAD), serta penguatan koordinasi dan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi,” jelas dia dalam keterangan tertulis,Minggu )5/3/2023).
Extra Effort
Sejalan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang solid dari TPIP-TPID dalam mengendalikan volatile food (VF) di tengah peningkatan administered prices (APP).
Dalam memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global maupun risiko domestik, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun Bank Indonesia dalam wadah TPIP-TPID harus terus melakukan berbagai extra effort untuk menjaga pencapaian inflasi tetap terkendali.
Lebih lanjut, untuk memitigasi potensi peningkatan harga pangan dan tarif angkutan memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023, beberapa program akan dilakukan diantaranya pemantauan harga kebutuhan bahan pokok, mengoptimalkan pelaksanaan operasi pasar/bazar pasar murah untuk komoditas pangan strategis, memastikan kelancaran distribusi, serta melakukan sinergi pengawasan baik untuk pangan maupun energi.